Pada hari keempat gerakan rakyat yang bertujuan membebaskan desa-desa perbatasan selatan dari pendudukan, pasukan zionis meningkatkan serangan sebagai respons terhadap perlawanan warga Lebanon. Tanpa gentar menghadapi serangan udara dan kendaraan lapis baja, rakyat tetap bertahan di tanah mereka.
Dalam pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata, drone zionis menyerang kota Yohmor Al-Shaqif pada Rabu, sementara jet tempurnya menggempur Nabatieh Al-Fawqa pada Selasa malam. Serangan ini menyasar wilayah utara Sungai Litani, memperluas eskalasi konflik.
Menurut harian Al-Akhbar, aksi agresif ini didukung oleh Amerika Serikat dan bertujuan memperluas cakupan Resolusi 1701, meskipun Lebanon dengan tegas menolaknya. Langkah ini juga dianggap sebagai upaya zionis untuk membalikkan narasi kemenangan yang telah dibangun oleh rakyat Lebanon.
Zionis Tolak Tarik Pasukan, Rakyat Lebanon Terus Melawan
Meskipun masa gencatan senjata 60 hari telah berakhir, pasukan zionis tetap menolak mundur dari desa-desa perbatasan selatan. Dengan dukungan Amerika Serikat, mereka bahkan menekan Lebanon agar memperpanjang gencatan senjata hingga 18 Februari. Namun, rakyat Lebanon dan pasukan perlawanan tetap teguh, siap menghadapi setiap tindakan agresi.
Di Kfarkila, warga mendirikan tenda di jalan menuju Khardali, tepatnya di perempatan Deir Mimas dan Qleiaa, dekat stasiun Morkos. Mereka bersumpah tidak akan bergerak hingga pasukan pendudukan zionis sepenuhnya meninggalkan kota mereka.
Sementara itu, dua warga sipil terluka setelah drone zionis menjatuhkan bom suara di area pertemuan warga di segitiga Shaqra-Majdal Selem-Houla.
Tahanan Dibebaskan, Serangan Berlanjut
Menurut koresponden Al-Manar, tentara zionis membebaskan tiga tahanan Lebanon tetapi masih menahan satu orang lainnya yang sebelumnya ditangkap di kota perbatasan Maroun Al-Ras. Dua warga sipil lainnya terluka saat mencoba memasuki kota tersebut.
Di Wadi Al-Slouqi, drone zionis menjatuhkan bom ke kendaraan yang sedang membersihkan puing-puing peninggalan pendudukan, melukai empat warga sipil.
Dalam wawancara dengan Al-Manar, Brigadir Jenderal Purnawirawan Dr. Hasan Jouni mengungkapkan bahwa gerakan rakyat Lebanon telah memaksa zionis menarik diri dari 12 desa perbatasan. Namun, ia memperingatkan bahwa militer zionis tampaknya berencana mempertahankan kehadiran jangka panjang di wilayah perbatasan Lebanon.
Serangan Zionis Sebabkan Puluhan Korban Sipil
Menurut laporan Al-Manar, pasukan zionis mundur ke balik barikade tanah di wilayah Al-Mfailah, sebelah barat desa Mays Al-Jabal. Sebelumnya, mereka sempat bergerak hingga 100 meter dari posisi tentara Lebanon, melewati pusat UNIFIL dengan dikawal tank Merkava yang menembaki area sekitar.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan lima warga sipil terluka akibat serangan drone zionis di Majdal Selem. Secara keseluruhan, serangan zionis pada Selasa mengakibatkan 36 korban luka di berbagai kota dan desa di Lebanon selatan. []
Post Views: 14