Jakarta, 2 Februari 2025 – Dengan tema “Penguatan Struktur dan Kultur Organisasi untuk Menyempurnakan Khidmat di Masa Penantian”, Pandu Ahlulbait Indonesia (PANDU ABI) resmi melantik kepengurusan baru periode 2025-2030 dalam sebuah acara yang berlangsung di Aula Pertemuan ICC Jakarta, lantai II. Acara tersebut juga dibarengi dengan Rapat Pra-Rakernas untuk menyusun langkah-langkah strategis organisasi dalam lima tahun mendatang.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PANDU ABI, Muhammad Baqir Idrus Alatas, mengungkapkan bahwa penguatan struktur dan kultur organisasi sangat penting dalam rangka menyempurnakan langkah khidmat kepada masyarakat di masa penantian. Menurutnya, PANDU ABI berada pada titik krusial—seperti remaja yang baru memasuki masa dewasa, sementara Pandu, sebagai bagian dari organisasi, sedang berada pada fase akil baligh dan memerlukan bekal pengetahuan yang lebih mendalam.
Berikut ini poin-poin penting yang disampaikan Muhammad Baqir dalam sambutannya.
Mewujudkan Sistem yang Berjalan Otomatis
PANDU ABI berkomitmen untuk membangun sistem organisasi yang dapat berjalan secara otomatis dalam beberapa tahun ke depan. Dengan langkah ini, organisasi berupaya untuk memastikan keberlanjutan dan efisiensi dalam pengelolaannya, serta kesiapan untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin dinamis.
Penguatan Struktur Organisasi yang Kuat dan Responsif
PANDU ABI memiliki visi untuk membentuk struktur organisasi yang kuat, solid, efektif, efisien, dan responsif terhadap perubahan zaman. Hal ini menjadi landasan penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan organisasi, serta memastikan bahwa setiap program yang dijalankan dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Membangun Kultur Organisasi yang Positif dan Produktif
Selain penguatan struktur, PANDU ABI juga fokus pada penguatan kultur organisasi. Sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kepada masyarakat, PANDU ABI ingin menciptakan budaya kerja yang positif dan produktif. Dengan demikian, setiap anggota akan memiliki komitmen tinggi dalam memberikan kontribusi terbaiknya.
Baca juga : Ketum ABI di Pelantikan PANDU: Mengeluhkan Kekurangan, Lemahnya Keyakinan
Budaya Berorganisasi yang Ditawarkan ke Pemuda
PANDU ABI mengajak pemuda untuk mengadopsi budaya berorganisasi yang tidak hanya mengandalkan kekurangan materi atau sumber daya manusia. Organisasi ini menawarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Kemauan untuk Berkorban, Belajar, dan Memperbaiki Diri: Anggota diharapkan memiliki sikap yang proaktif dan tidak sekadar mengeluhkan kekurangan yang ada.
Mental Siap Memimpin dan Dipimpin: Anggota tidak hanya menunggu instruksi, tetapi juga berjiwa inovatif dan siap untuk mengambil inisiatif dalam menghadapi tantangan.
Inovasi dalam Pelayanan Masyarakat: Sebagai generasi muda, pemuda dituntut untuk senantiasa berinovasi, bekerja keras, dan berusaha seikhlas mungkin dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Misi Utama Organisasi
PANDU ABI merumuskan beberapa misi utama yang menjadi landasan dalam perjalanan lima tahun ke depan:
Menjadi Organisasi Terdepan dalam Pelayanan Masyarakat: Dengan mengacu pada nilai-nilai Mahdawiyah, Pancasila, dan profesionalisme, PANDU ABI bertekad untuk menjadi organisasi yang terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Membangun Struktur Organisasi yang Kokoh: PANDU ABI akan terus membangun struktur organisasi yang lebih kokoh untuk memperkuat pengawasan dalam proses kerja dan meningkatkan kinerja organisasi.
Evaluasi Berkala: Evaluasi akan dilakukan secara berkala untuk memastikan setiap langkah dan kebijakan yang diambil sesuai dengan tujuan jangka panjang organisasi.
Dengan visi dan misi ini, PANDU ABI berharap dapat menjadi organisasi yang lebih matang dan berdampak besar bagi masyarakat dalam lima tahun mendatang. []
Baca juga : Ketua Dewan Syura ABI: Pemuda Harus Unggul Fisik, Intelektual, dan Spiritual
Post Views: 193