Jakarta – Pengamat dan analis Timur Tengah, Ustadz Abdillah Babud, dalam pernyataannya di Podcast ABI pada (12/2), mengungkapkan bahwa klaim Israel yang menyatakan telah mengalahkan Hamas tidak sesuai dengan realitas di lapangan. Menurutnya, justru Hamas dan rakyat Gaza yang menunjukkan ketahanan dalam menghadapi agresi militer.
Ustadz Abdillah juga menyayangkan masih adanya segelintir kelompok di Indonesia yang mendukung Israel. Namun, ia tetap optimis bahwa mayoritas rakyat Indonesia akan terus berdiri bersama Palestina.
Dukungan Global untuk Gaza
Ustadz Abdillah menyoroti bahwa pasca serangan 7 Oktober 2023, masyarakat dunia semakin mendukung Gaza. Hal ini terjadi setelah melihat kehancuran serta tingginya jumlah korban jiwa akibat serangan Israel, yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat dan sekutunya. Ia menekankan bahwa meskipun Hamas memiliki keterbatasan sumber daya, mereka tetap mampu memberikan perlawanan.
“Hamas berhasil memaksa musuh untuk berunding dan memohon gencatan senjata, meskipun selama 16 bulan rakyat Gaza, termasuk wanita dan anak-anak, menjadi korban serangan yang terus berlanjut,” ujarnya.
Pertukaran Tawanan dan Perspektif Kemanusiaan
Dalam pembahasan terkait pertukaran tawanan, Ustadz Abdillah menilai bahwa Hamas memperlakukan para tahanan Israel dengan baik, berlawanan dengan stigma negatif yang sering dilekatkan kepada mereka. “Para tawanan yang dikembalikan dalam kondisi sehat dan diperlakukan secara manusiawi menunjukkan bahwa Hamas bukanlah organisasi yang bertindak semena-mena,” tegasnya.
Ia juga menyoroti bagaimana pertukaran tawanan menjadi simbol perlawanan Palestina. Pemilihan rumah Syahid Yahya Sinwar dalam pertukaran ini disebut sebagai pesan bahwa perjuangan rakyat Palestina tidak akan berhenti.
Kondisi Israel: Klaim Kemenangan yang Dipertanyakan
Meskipun Israel terus mengklaim kemenangan, Ustadz Abdillah menegaskan bahwa situasi di lapangan menunjukkan hal yang berbeda. Menurutnya, Hamas dan rakyat Gaza masih bertahan dan melanjutkan perjuangan mereka. Ia menambahkan bahwa bahkan dalam kondisi sulit, pejuang Palestina tetap menunjukkan kepedulian terhadap tawanan mereka.
Selain itu, ia juga menyoroti bahwa Hamas tidak berjuang sendirian. “Dunia telah membersamai rakyat Gaza. Seberapa besar pun biaya pembangunan kembali Gaza, hal itu akan ringan jika masyarakat dunia peduli dan mendukung mereka,” katanya.
Tanggapan terhadap Wacana Relokasi Rakyat Gaza
Menanggapi usulan Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan rakyat Gaza ke Mesir atau Yordania, Ustadz Abdillah dengan tegas menolaknya. “Rakyat Gaza yang telah bertahan dan memperjuangkan tanah air mereka tidak akan meninggalkan wilayahnya hanya karena desakan dari pihak luar,” ujarnya.
Ia menilai bahwa solusi sejati bukanlah mengusir rakyat Palestina, melainkan mencari jalan penyelesaian yang adil bagi semua pihak.
Pertukaran Tawanan dan Implikasinya
Dalam diskusi terkait pertukaran tawanan—di mana satu tentara Israel ditukar dengan puluhan rakyat Palestina—Ustadz Abdillah menilai bahwa hal ini mencerminkan ketimpangan kebijakan Israel dalam menahan warga Palestina. “Fakta bahwa ribuan rakyat Palestina ditahan tanpa proses hukum yang jelas menunjukkan bahwa ada pelanggaran terhadap hak asasi manusia,” jelasnya.
Masa Depan Palestina dan Tantangan Perlawanan
Lebih jauh, ia menyatakan bahwa pertukaran tawanan dan gencatan senjata hanyalah langkah awal menuju kemerdekaan Palestina. “Perjuangan rakyat Palestina akan terus berlanjut hingga mereka memperoleh hak atas tanah mereka sendiri,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung janji Israel kepada para pemukim ilegal bahwa mereka akan mendapatkan ‘surga’ di tanah Palestina. “Mereka mungkin dijanjikan kenyamanan, tetapi kenyataan di lapangan berbeda. Rakyat Palestina akan terus kembali ke rumah mereka, sementara pemukim ilegal Israel lebih memilih kembali ke negara asal mereka,” katanya.
Dinamika Israel: Tekanan Ekonomi dan Politik
Menurut Ustadz Abdillah, agresi Israel selama 16 bulan terakhir justru membawa dampak negatif terhadap negara tersebut. “Israel kini menghadapi tantangan besar, baik dalam aspek ekonomi, politik dalam negeri, maupun tekanan dari masyarakat dunia,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti bahwa narasi Israel sebagai negara yang tak terkalahkan kini mulai dipertanyakan. “Perlawanan dari rakyat Palestina telah mengguncang persepsi global mengenai kekuatan Israel,” tambahnya.
Dukungan Indonesia untuk Palestina
Menutup pernyataannya, Ustadz Abdillah mengapresiasi dukungan mayoritas rakyat Indonesia terhadap Palestina.
“Meskipun ada sebagian kecil yang berpihak kepada Israel, Indonesia sebagai bangsa tetap berkomitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan membantu pembangunan kembali Gaza,” pungkasnya. []
Post Views: 6