TEPI BARAT – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East – UNRWA) melaporkan bahwa serangan militer Israel di Tepi Barat telah menyebabkan gelombang pengungsian terbesar sejak perang 1967, yang berujung pada pendudukan wilayah Palestina.
Dalam laporan yang dirilis pada Minggu (10/3), UNRWA memperkirakan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, sedikitnya 40.000 warga telah mengungsi. Sebagian besar dari mereka berasal dari kamp-kamp pengungsi yang berada di wilayah pendudukan Tepi Barat.
“Serangan skala besar ini merupakan agresi Israel terpanjang di Tepi Barat sejak Intifada Kedua pada awal 2000-an dan telah menyebabkan gelombang pengungsian terbesar sejak perang 1967,” tulis UNRWA dalam laporannya, seperti dikutip dari Press TV.
UNRWA juga memperingatkan bahwa pernyataan pejabat Israel mengindikasikan operasi militer ini kemungkinan besar akan terus berlangsung dalam waktu dekat. Israel bahkan disebut berusaha mencegah warga Palestina kembali ke kamp-kamp pengungsi mereka di Tepi Barat.
“Kondisi yang memaksa, ancaman penghancuran, serta perintah evakuasi telah membuat kamp-kamp pengungsi yang hampir kosong menjadi semakin ditinggalkan,” ujar UNRWA. “Pasukan Israel terus menggunakan taktik militer yang brutal serta senjata canggih, termasuk pengerahan tank.”
Sementara itu, pada hari yang sama, pasukan Israel menembak seorang warga Palestina di dekat kota Tarqumiyah, di bagian selatan Tepi Barat.
Dalam pernyataan yang dirilis melalui Telegram, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut korban mengalami luka kritis di bagian perut dan telah dilarikan ke Rumah Sakit al-Ahli di kota al-Khalil untuk mendapatkan perawatan medis.
Serangan militer Israel di Tepi Barat telah berlangsung sejak 21 Januari dengan dalih menargetkan pejuang perlawanan dari Batalion Jenin. Kekerasan di wilayah tersebut semakin meningkat sejak 7 Oktober 2023, bersamaan dengan agresi besar-besaran Israel di Jalur Gaza.
Sejak saat itu, pasukan pendudukan Israel telah menewaskan sedikitnya 930 warga Palestina dan melukai hampir 7.000 lainnya di Tepi Barat.[]
Post Views: 11