Hamas Kecam Zionis Langgar Gencatan Senjata di Gaza


Ahlulbait Indonesia – Gerakan Perlawanan Hamas mengecam pelanggaran gencatan senjata oleh Zionis yang gagal menarik pasukannya dari Koridor Salah al-Din (Philadelphi), sebagaimana diatur dalam perjanjian.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Senin, Hamas menegaskan bahwa pasukan Zionis seharusnya mulai mundur secara bertahap sejak fase pertama, dengan tenggat waktu hari ke-42. Namun, hingga hari ke-50, penarikan tersebut belum juga dilakukan.

“Pelanggaran mencolok ini merupakan upaya terang-terangan untuk menggagalkan perjanjian dan menjadikannya tidak berarti,” tegas Hamas dalam pernyataannya, dilansir Al-Manar, Senin (10/3).

Baca juga : UNRWA: Penggerebekan Israel di Tepi Barat Picu Gelombang Pengungsian Terbesar Sejak 1967

Hamas juga menyoroti bagaimana tindakan ini menunjukkan ketidakpedulian Zionis terhadap kesepakatan yang telah dibuat serta manipulasi terhadap komitmen internasional. Oleh karena itu, Hamas menuntut para mediator untuk segera menekan Zionis agar mematuhi perjanjian dan menarik pasukannya tanpa penundaan lebih lanjut.

Selain itu, Hamas mendesak komunitas internasional untuk ikut campur guna memastikan kelanjutan negosiasi tahap kedua, yang menjadi satu-satunya cara untuk menjamin pembebasan para tahanan Palestina. “Setiap penundaan hanya akan mempermainkan nasib para tahanan dan memperpanjang penderitaan keluarga mereka,” tegas Hamas.

Di sisi lain, tim negosiasi Zionis terbang ke Qatar pada Senin untuk membahas perpanjangan gencatan senjata yang rapuh. Namun, di tengah upaya diplomasi ini, Zionis justru memutus suplai listrik ke satu-satunya pabrik desalinasi air di Gaza, sebuah langkah yang dikecam Hamas sebagai “pemerasan murahan yang tidak dapat diterima.”[]

Baca juga : Rezim Israel Perketat Akses ke Al-Aqsa Selama Ramadhan


Post Views: 22



Source link

TERKINI

EDUKASI