Husein Afif Kembali Terpilih Pimpin ABI Kalbar dalam Muswil IV 2025


Pontianak, 19 April 2025 — Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ahlulbait Indonesia (ABI) Kalimantan Barat resmi menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (MUSWIL) IV pada Sabtu, 19 April 2025 di Yayasan Amirul Mukminin, Pontianak. Agenda lima tahunan ini menjadi ajang pertanggungjawaban pengurus periode 2020–2024 sekaligus perumusan arah kebijakan organisasi untuk lima tahun ke depan.

Mengusung tema “Meneguhkan Spirit Pengkhidmatan, Mewujudkan Organisasi Berbudaya”, kegiatan ini menekankan pentingnya penguatan soliditas internal dan integritas kelembagaan dalam semangat pelayanan sosial yang berakar pada nilai-nilai Ahlulbait.

Acara yang berlangsung selama tujuh jam tersebut dihadiri oleh perwakilan 11 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ABI se-Kalimantan Barat, mencakup Kota Pontianak, Singkawang, serta kabupaten-kabupaten dari Kubu Raya hingga Kapuas Hulu. Hadir pula perwakilan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ABI, Sayyid Ahmad Buftem, yang menjabat sebagai Ketua Departemen Keorganisasian.

Muswil IV resmi dibuka oleh anggota Dewan Syura ABI, Ustaz Abdullah Beik, yang menekankan pentingnya menjaga loyalitas dan amanah dalam menjalankan organisasi berbasis nilai-nilai Ahlulbait. “Menjalankan organisasi seperti ABI bukanlah perkara mudah, apalagi dengan keterbatasan sumber daya. Tapi kita harus tetap setia pada jalan pengkhidmatan,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.

 

Agenda inti Muswil meliputi laporan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya, pembahasan rekomendasi organisasi, dan pemilihan Ketua DPW periode 2024–2029. Laporan pertanggungjawaban Ketua DPW sebelumnya, Husein Afif, diterima secara aklamasi oleh seluruh peserta.

Melalui mekanisme musyawarah, peserta kembali mempercayakan tongkat kepemimpinan DPW ABI Kalbar kepada Husein Afif untuk masa bakti lima tahun ke depan. “Amanah ini berat, tapi dengan semangat kolektif dan dukungan semua pihak, kita optimistis bisa melangkah lebih jauh,” kata Husein usai ditetapkan kembali sebagai Ketua.

Sementara itu, Sayyid Ahmad Buftem menegaskan bahwa ABI bukan hadir untuk mengambil alih peran yayasan atau huseiniyah di daerah, melainkan sebagai fasilitator dan penghubung antar komunitas Syiah di Indonesia. “Peran ABI adalah membangun jejaring komunikasi dan menjembatani relasi dengan pemerintah serta organisasi masyarakat lainnya,” ujarnya.

Panitia pelaksana, Sayyid Hasan Hasni, menyampaikan apresiasi atas antusiasme seluruh peserta. “Alhamdulillah, acara berjalan lancar sesuai modul yang ditetapkan Dewan Syura. Ini bukti komitmen tinggi terhadap organisasi,” ungkapnya.

Dengan terlaksananya Muswil IV ini, ABI Kalbar menetapkan sejumlah rekomendasi strategis sebagai pedoman penguatan kelembagaan. Hasil ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam menjadikan ABI sebagai mitra konstruktif dalam pembangunan sosial dan keagamaan di Kalimantan Barat.

Acara ditutup dengan harapan besar agar semangat pengkhidmatan yang diusung dalam Muswil IV dapat membawa organisasi ke arah yang lebih progresif dan inklusif, baik dalam ranah internal komunitas maupun dalam interaksi kebangsaan yang lebih luas.[]



Source link

TERKINI

EDUKASI