Mempelajari ilmu pada hakikatnya bertujuan untuk memperbaiki perilaku dan kualitas hidup. Setiap manusia, dalam keadaan apa pun, selalu terlibat dalam serangkaian tindakan dan interaksi, baik secara individu maupun sosial.
Namun, perbuatan yang tidak didasari oleh ilmu dapat mengarah pada kesesatan dan penyimpangan.
Terkait hal ini, Imam Ali a.s. pernah berkata:
“Orang yang beramal tanpa ilmu bagaikan seseorang yang berjalan di jalur yang salah; semakin jauh ia melangkah, semakin jauh pula ia dari tujuan. Sebaliknya, orang yang beramal dengan ilmu ibarat berjalan di atas jalan yang benar dan terang. Oleh karena itu, setiap individu hendaknya mempertimbangkan apakah ia telah menyelesaikan perjalanannya atau justru kembali dari pekerjaannya.” (Nahj al-Balaghah, Khotbah ke-154)
Maksud dari perkataan Amirul Mukminin Imam Ali a.s. adalah bahwa apabila seseorang dalam hidupnya terus-menerus mengubah arah dan kembali ke jalur sebelumnya, itu menandakan bahwa ia tidak memiliki pijakan ilmu yang kuat. Sebaliknya, seseorang yang menentukan jalannya berdasarkan ilmu tidak akan memiliki alasan untuk berpaling atau berbalik arah.[]
Sumber: Tim Akhlak, Santunlah, Etika Keseharian
Post Views: 8