Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membawa kabar baik terkait peningkatan kerukunan umat beragama dan kesalehan sosial di Indonesia. Dalam acara Religion Festival di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (9/10), Yaqut memaparkan hasil yang menggembirakan, mencerminkan semakin harmonisnya kehidupan beragama di Tanah Air. Angka-angka ini menjadi bukti bahwa moderasi beragama yang diusung Kementerian Agama berhasil memperkuat toleransi dan kepedulian sosial di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.
“Melalui moderasi beragama, kita terus memperkuat kerukunan, dan saya ingin menyampaikan bahwa Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) mengalami peningkatan dari 76,02 pada 2023 menjadi 76,47 pada 2024,” ujar Menag Yaqut, dilansir laman Kemenag.
Di bawah kepemimpinan Yaqut, indeks kerukunan terus naik signifikan. Pada 2020, indeks KUB berada di angka 67,46, kemudian naik menjadi 72,39 pada 2021, 73,09 pada 2022, dan mencapai 76,02 pada 2023. Tren positif ini berlanjut di 2024 dengan kenaikan hingga 76,47.
Tak hanya itu, indeks kesalehan sosial juga menunjukkan perbaikan. Indeks ini mengukur lima dimensi utama: kepedulian sosial, relasi antar manusia, menjaga etika, melestarikan lingkungan, serta hubungan dengan negara dan pemerintah. Meski sempat turun sedikit pada 2023, indeks ini kembali naik dari 82,59 menjadi 83,83 pada 2024.
Survei yang dilakukan oleh Badan Litbang dan Diklat Kemenag di berbagai kota yang memiliki populasi agama beragam, seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu, menjadi dasar perolehan data mengenai kesalehan sosial. Hasil survei ini menunjukkan peningkatan yang menggambarkan semakin kuatnya ikatan sosial di tengah keberagaman.
Post Views: 32