Imam Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai pemimpin yang adil. Dia sangat peka terhadap keadilan dan mengedepankan persamaan hak di antara masyarakat. Dalam sebuah surat kepada salah seorang gubernurnya, Imam Ali menulis:
“Lakukanlah rakyat dengan rendah hati, muka manis dan lemah lembut. Jangan sampai engkau hanya melirik satu orang dan menatap dengan penuh perhatian orang lain.”
“Tataplah mereka dengan hormat. Janganlah engkau menjawab seseorang dengan canggung namun menjawab orang lain dengan penuh hormat. Lakukanlah mereka secara adil dan merata, sehingga tidak ada orang yang berambisi membangkitkanmu untuk melakukan keadilan terhadap kaum lemah, dan jangan sampai kaum lemah putus asa akan keadilan yang mereka harapkan darimu.”
Orang-orang yang berkuasa di berbagai bangsa dan negeri terbagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama dipilih oleh masyarakat sehingga kekuasaan menjadi aman dari masyarakat kepadanya. Sedangkan kelompok kedua berkuasa karena kekerasan dan paksaan.
Di tengah masyarakat yang pemimpinnya dipilih rakyat, para pemimpin akan berusaha memuaskan hati rakyat dan menarik simpati mereka. Sebab jika tidak puas, rakyat dapat melengserkan mereka dan menyerahkan kekuasaan kepada orang lain.
Sementara itu, mereka yang merebut kekuasaan dengan kekuatan tangan atau harta harus menyadari bahwa mereka memperoleh kekuasaan karena kelemahan rakyat. Oleh karena itu jangan sampai mereka melakukan kezaliman terhadap rakyat.
Irib Indonesia, Risalah Huquq Imam Sajjad as