Wawancara Eksklusif: Di Balik Layar Pusat Informasi Beasiswa ABI


Ahlulbait Indonesia — “Kami Tidak Memberi Ikan, Tapi Memberi Kail dan Peta Lautannya” (Departemen PSDM ABI).

Program beasiswa bukan lagi sekadar bantuan pendidikan, melainkan strategi kunci dalam mencetak kader unggul dan memperluas akses ilmu pengetahuan secara adil dan berkelanjutan. Menyadari pentingnya hal ini, Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Ahlulbait Indonesia (ABI) menggagas pembentukan Pusat Informasi Beasiswa ABI (ABI Scholarship Information Center/ASIC) sebagai respon konkret terhadap kebutuhan komunitas.

Untuk mengulas lebih dalam visi, mekanisme, serta arah pengembangan program strategis ini, Redaksi Media ABI pada Selasa, 13 Mei 2025, mewawancarai dua pengelola utama ASIC: Ketua Departemen PSDM ABI, Fahmi Syahab, dan Wakil Ketua PSDM ABI, Muchammad Isa. Berikut cuplikan wawancara eksklusif kami dengan keduanya.

Media ABI: Apa latar belakang dan tujuan utama ABI membentuk Pusat Informasi Beasiswa ini?

ASIC: BeasiswaABI.id adalah portal dari Pusat Informasi Beasiswa ABI atau ABI Scholarship Information Center (ASIC). Pusat ini diluncurkan untuk menyediakan informasi beasiswa yang lengkap, baik dari dalam maupun luar negeri, khususnya untuk pelajar dan mahasiswa di lingkungan komunitas Ahlulbait Indonesia. ASIC hadir dari kepedulian bahwa banyak putra-putri komunitas yang sebenarnya memenuhi syarat untuk mendapatkan beasiswa, namun masih kesulitan karena minimnya akses informasi, kesulitan menyusun esai atau study plan, dan lain sebagainya.

Media ABI: Bagaimana program ini selaras dengan visi dan misi ABI di bidang pendidikan?

ASIC: ABI sejak awal berkomitmen terhadap pemberdayaan umat melalui pendidikan. ASIC adalah manifestasi dari semangat itu. Walaupun kami belum menyediakan beasiswa dengan dana internal ABI, kami fokus pada edukasi dan pemberdayaan: kami tak memberi ikan, tapi memberi kail, bahkan peta lautannya.

Media ABI: Lalu, apakah ada kriteria khusus bagi penerima layanan ini?

ASIC: Informasi beasiswa kami terbuka untuk semua. Namun, layanan pendampingan, konsultasi, dan sharing session masih terbatas pada mereka yang mendaftar dan memenuhi ketentuan, mengingat kapasitas kami yang terbatas. Ini bagian dari pengelolaan agar layanan tetap berkualitas.

Media ABI: Bagaimana proses seleksi dilakukan bagi peserta program pendampingan?

ASIC: Karena program ini bukan pemberi dana, kami tidak melakukan seleksi dalam bentuk tes atau wawancara ketat seperti lembaga pemberi beasiswa. Namun, untuk kegiatan pendampingan, kami mengutamakan mereka yang serius, aktif, dan menunjukkan kesiapan dalam mengikuti proses.

Media ABI: Apakah layanan ini hanya untuk anggota ABI?

ASIC: Portal informasi kami bersifat terbuka. Tapi program pendampingan sebagai program rintisan akan berjalan bertahap, dan sebagian besar masih menyasar komunitas ABI karena basis dukungan dan jaringannya berasal dari sana.

Media ABI: Dari mana sumber dana untuk operasional ASIC? Apakah ada mitra?

ASIC: Saat ini, kegiatan kami dijalankan secara swadaya oleh tim relawan. Kami belum menerima pendanaan eksternal. Namun ke depan, kami sangat terbuka untuk kolaborasi dengan pihak-pihak yang sejalan, baik dari kalangan pemerintah, swasta, maupun komunitas.

Media ABI: Apakah ada sistem evaluasi atau pelacakan alumni?

ASIC: Kami sedang menyusun mekanisme pelacakan alumni yang memanfaatkan layanan ASIC. Harapannya, mereka yang berhasil bisa kembali berbagi melalui sharing session atau menjadi mentor. Ini bagian dari pembangunan ekosistem belajar dan saling menguatkan.

Media ABI: Jika ada program beasiswa yang bersifat khusus seperti beasiswa pesantren atau Hauzah, apakah itu juga ditampilkan?

ASIC: Ya, tentu. Beasiswa dengan segmentasi khusus akan tetap kami tampilkan sesuai syarat dari lembaga pemberi. Misalnya beasiswa Hauzah, karena menyasar bidang studi keagamaan tertentu, tentu memiliki ketentuan yang berbeda dan itu kami sampaikan secara terbuka.

Media ABI: Apakah ada kewajiban “mengabdi” di ABI setelah lulus?

ASIC: Kami berharap para alumni kembali berkontribusi ke komunitas. Memberi kembali, bukan sebagai beban, tapi sebagai bentuk solidaritas.

Media ABI: Apakah ada rencana ekspansi program ke depan?

ASIC: Ya. Kami ingin memperluas layanan, termasuk membuka sesi konsultasi, program pelatihan penulisan esai, dan beasiswa riset. Bahkan ke depan kami ingin menjangkau beasiswa internasional yang lebih kompetitif, seperti LPDP, Erasmus, hingga beasiswa Timur Tengah.

Media ABI: Bagaimana masyarakat bisa ikut mendukung program ini?

ASIC: Banyak caranya. Jika punya informasi beasiswa, silakan kirim ke kami via laman kontak di situs [www.beasiswaabi.id](http://www.beasiswaabi.id). Jika ingin jadi relawan pendamping, sangat kami apresiasi. Bahkan sekadar membagikan situs ini ke pelajar yang membutuhkan sudah sangat berarti.

Media ABI: Terakhir, bagaimana calon penerima bisa menghubungi tim ASIC?

ASIC: Mereka bisa langsung mengunjungi situs kami dan mengisi formulir konsultasi. Atau menghubungi kami lewat email di halaman “Kontak Kami”.

Pusat Informasi Beasiswa ABI tidak hanya tentang akses, tapi tentang arah. Program ini menanamkan harapan bahwa dengan panduan yang tepat, siapa pun, dari pelosok atau pusat kota, berhak dan bisa meraih pendidikan terbaik. Inilah bagian dari jihad ilmu ABI untuk generasi masa depan.[]



Source link

TERKINI

EDUKASI