ABI Berjuang dan Berkhidmat untuk Masyarakat Indonesia


Jakarta, 19 April 2025 — Keberadaan Ahlulbait Indonesia (ABI) sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan berada dalam genggaman dan tanggungjawab para pimpinan, terutama pimpinan pusat. Baik Dewan Syura, Dewan Penasihat, Dewan Pakar maupun DPP.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Syura ABI, Ustadz Husein Syahab, dalam sambutan pelantikan jajaran Dewan Penasihat dan Dewan Pakar ABI untuk masa khidmat 2024–2029. Pelantikan tersebut digelar dalam suasana Halal Bihalal di Aula lantai dua gedung pertemuan ICC Jakarta, Sabtu (19/4).

Mengawali sambutannya, Ustadz Husein berkeyakinan bahwa ABI telah berada di jalur yang benar dan memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. “Meskipun ABI baru berusia 15 tahun, namun dengan kerja keras dan sinergi seluruh pengurus ABI di berbagai wilayah, kita optimis cita-cita besar ini akan terwujud,” ujar beliau penuh harap.

Beliau juga mengulas sejarah dan dinamika pertumbuhan ABI, khususnya sejak masa pasca Revolusi Islam Iran, ketika antusiasme pengikut Ahlul Bait di Indonesia mulai meningkat melalui berbagai yayasan dan majelis taklim. “Dengan pengalaman yang telah dimiliki para asatid, entitas pecinta Ahlul Bait terus tumbuh, semakin rapi dan terorganisir, dan menunjukkan kemampuannya untuk eksis di tengah masyarakat Indonesia,” jelas beliau.

Ustadz Husein menegaskan pentingnya kontribusi ide dari seluruh level kepemimpinan; Dewan Syura, Penasihat, Pakar, dan DPP untuk merealisasikan program bersama. Beliau mencontohkan pemikiran Syahid Murtadha Muthahhari dalam buku “Masyarakat dan Sejarah” sebagai inspirasi besar bagi arah perjuangan ABI ke depan.

“Buku itu menjelaskan bahwa masyarakat yang dibangun atas dasar Al-Quran pasti akan berjalan dan memiliki nasibnya sendiri. Setiap masyarakat, kebudayaan, dan peradaban memiliki periodenya sendiri, termasuk masa pertumbuhan yang menjadi tugas kita untuk menumbuhkannya,” tutur beliau.

Baca juga : ABI Lantik Dewan Penasihat dan Dewan Pakar Periode 2024–2029

Lebih jauh, beliau berharap agar masyarakat Ahlulbait dapat menjadi unsur pemberi manfaat dan kemakmuran bagi bangsa Indonesia. “Karena ABI lahir dari masyarakat Indonesia, maka ABI akan berjuang dan berkhidmat untuk masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Di tengah derasnya arus perubahan dan kemajuan teknologi, khususnya di era informasi dan kecerdasan buatan, para pemimpin ABI dituntut untuk memahami zaman dan memperkuat jejaring internal demi percepatan realisasi program kerja.

“Membangun jejaring sosial merupakan salah satu kunci sukses untuk mewujudkan visi dan misi organisasi, selain pentingnya inovasi dan kreativitas dalam berdakwah agar lebih mudah diterima oleh masyarakat luas”, tandasnya.

Menutup sambutannya, Ustadz Husein mengutip sabda para Imam Ahlulbait tentang pentingnya membina para pengikut Syiah yang disebut “yatim-yatim keluarga Muhammad”. Mereka lebih membutuhkan ilmu Ahlulbait daripada yatim yang kehilangan keluarga. “Siapa yang mengajari mereka fikih, akhlak, dan ajaran Ahlulbait, kelak akan menjadi sahabat dekat Imam,” ujarnya, menekankan besarnya tanggung jawab para asatid dan pengurus ABI dalam menyebarkan misi suci ini.

Maju Bersama dalam Khidmat dan Perjuangan

Pelantikan ini bukan sekadar seremoni administratif, tetapi momentum strategis untuk memperkuat visi, semangat juang, dan komitmen kolektif di seluruh jenjang kepemimpinan ABI. Sinergi antar elemen, dari Dewan Syura hingga pengurus daerah, menjadi fondasi kokoh bagi gerak organisasi dalam menunaikan khidmat luhur kepada bangsa.

Optimisme akan masa depan gemilang komunitas Ahlulbait di Indonesia kini menemukan pijakan nyata. Bersama melangkah menuju kemenangan hakiki: terwujudnya masyarakat berkeadaban, tercerahkan oleh ilmu, sejahtera dalam nilai, dan teguh dalam cahaya ajaran Ahlulbait. []

Baca juga : KETUM ABI: “ABI Adalah Kita Semua! ”



Source link

TERKINI

EDUKASI