Jakarta, 19 April 2025 — Dewan Syura Ahlulbait Indonesia (ABI) secara resmi melantik jajaran Dewan Penasihat dan Dewan Pakar untuk masa khidmat 2024–2029 dalam acara Halal Bihalal yang digelar di Aula ICC Jakarta pada Sabtu (19/4). Acara ini diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri oleh jajaran Dewan Syura, DPP, pimpinan nasional Pandu ABI, ABI Responsif, Muslimah ABI, serta seluruh unsur DPW dan DPD di seluruh Indonesia.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan hymne ABI. Selanjutnya, sejumlah sambutan disampaikan oleh Ketua Umum ABI, Ketua Dewan Syura, serta perwakilan dari Dewan Penasihat dan Dewan Pakar yang baru dilantik.
Berikut susunan Dewan Pakar ABI periode 2024–2029 sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Nomor: 031/I-SK/IV/2025 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Anggota Dewan Pakar ABI yang dibacakan oleh Sekjen ABI, Syed Ali Ridho Assegaf:
1. Bidang Ekonomi: Naufal Ali, S.E.
2. Bidang Pendidikan: Dr. Muhammad Alwi, S.Psi., M.M.
3. Bidang Politik: Tjahyadi Budiman, M.Sc.
4. Bidang Filsafat dan Agama: Dr. Kholid Al-Walid, M.A.
5. Bidang Pemerintahan: Mufti Makarimal Akhlaq
6. Bidang Manajemen dan Organisasi: Budhi Sulistijowarno, M.Eng.
7. Bidang Media dan Informasi: Dr. Dina Yulianti Sulaeman
Adapun susunan Dewan Penasihat ABI periode 2024–2029 meliputi:
1. Ust. Hassan Alaydrus
2. Ust. Mohammad bin Alwi BSA
3. Ust. Ridwan Lagading
4. Ust. Hasyim Al Habsyi
5. Ust. Hamid bin Alwi Al Haddar
6. Ust. Ahmad Hafidz Al Kaff
7. Ust. Ali Alaydrus
8. Ust. Ahmad Baraqbah
9. Ust. Ahmad bin Idrus BSA
10. Ust. Osman Shinab
11. Ust. Syamsunar
12. Ust. Otong Sulaiman
13. Ust. Hasyim Adnan
14. Ust. Abdullah Uraidiy Al Hinduan
Dalam sambutannya, Ketua Umum ABI, Ustadz Zahir Yahya, menegaskan bahwa keberadaan Dewan Penasihat dan Dewan Pakar merupakan kekayaan intelektual dan modal strategis organisasi. Kedua dewan ini diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara DPP dan seluruh lembaga otonom di bawah naungan ABI.
“Dengan memaksimalkan ormas ABI, kita dapat mengoptimalkan potensi gerakan dan tokoh-tokohnya,” ujar Ustadz Zahir.
Beliau menambahkan, “Dewan Penasihat dan Dewan Pakar adalah kekayaan ormas ABI. Pertemuan ini menjadi momentum tepat untuk membentuk strukturnya demi memperkuat komunikasi dengan DPP ABI.”
Lebih lanjut, Ustadz Zahir menekankan bahwa lembaga-lembaga otonom akan menjadi kekuatan ABI jika seluruhnya bergerak dan berkontribusi secara aktif.
Sementara itu, Ketua Dewan Syura ABI, Ustadz Husein Syahab, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ABI telah berada pada jalur yang benar dan berpotensi untuk berkembang lebih baik di masa depan.
“Meskipun ABI baru berusia 15 tahun, kita optimis ke depan, dengan kerja keras bersama para pengurus ABI di berbagai wilayah, cita-cita ini akan terwujud,” katanya.
Beliau juga menyoroti peran penting posisi Dewan Penasihat dan Dewan Pakar dalam menyumbangkan ide dan gagasan untuk kemajuan organisasi.
“Kita ke depan membutuhkan kontribusi ide dari Dewan Penasihat, Dewan Pakar, serta kepemimpinan di semua tingkatan, dari pusat hingga daerah, guna merealisasikan program-program yang telah disepakati bersama,” tegasnya.
Selain itu menurut beliau, penting bagi pimpinan ABI untuk mampu membaca dinamika zaman dan memperkuat jejaring internal guna mempercepat langkah organisasi.
“Networking adalah salah satu kunci penting untuk menyukseskan visi dan misi ABI, di samping perlunya kreativitas dalam berdakwah agar lebih mudah diterima masyarakat,” pungkasnya.
Pelantikan ini menandai fase baru konsolidasi organisasi yang diharapkan dapat memperkuat sinergi internal dan menjawab berbagai tantangan zaman secara kolektif dan terukur. []